Bakteri E.coli Bisa Dicegah dengan Hidup Bersih
Meski terjadi di Eropa, wabah bakteri Escherichia coli atau E.coli yang mematikan patut diwaspadai. Menteri Kesehatan mengimbau masyarakat tetap melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) untuk mencegah bakteri E.coli.
Menteri Kesehatan menegaskan bahwa Indonesia masih aman dari bakteri mematikan Escherichia coli atau E.coli strain baru seperti yang melanda Eropa. Namun Menkes tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan PHBS.
Menkes mengatakan PHBS artinya cuci tangan pakai sabun sebelum makan, sesudah dari jamban atau kamar mandi, juga cuci tangan sebelum menyiapkan makanan.
Namun bakteri yang menyerang Eropa 2 pekan terakhir ini merupakan strain terbaru E.coli yang sangat mematikan karena bisa memicu perdarahan parah. Strain baru yang konon kebal terhadap antibiotik ini dinamakan Enterohaemorrhagic Escherichia coli atau EHEC.
Gejala infeksi EHEC menurut Prof Tjandra Yoga antara lain berupa sakit perut seperti kram disertai diare, yang pada sebagian kasus dapat mengeluarkan darah (haemorrhagic colitis). Gejala lain yang sering menyertainya adalah demam serta mual-muntah.
Masa inkubasi EHEC berkisar antara 3 hingga 8 hari, atau rata-rata 4 hari. Sebagian besar bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10 hari, namun dalam kasus tertentu seperti yang terjadi di Eropa, infeksi bisa berlanjut menjadi Haemolytic Uraemic Syndrome (HUS).
Gejala HUS cukup serius, di antaranya adalah gagal ginjal akut yang disertai kerusakan pada sel-sel darah merah, gangguan saraf, stroke dan koma. Diperkirakan sekitar 10 persen dari pasien yang terinfeksi EHEC akan berlanjut ke HUS, dengan tingkat kematian sebesar 3-5 persen.
Bagaimana Transfer Factor Bekerja didalam Sistem Kekebalan Tubuh Kita.